atu contoh
kasus dalam Terapi Kelompok
Banyak
orang yang mengenail ssalah satu bahan yang digemari oleh banyak orang yaitu
rokok baik orang tua, dewasa, remaja bahkan anak-anak. Biasanya orang yang
sudah kecanduan mereokok sulit untuk berhenti untuk tidak merokopk lagi namun
tak jarang orang yang hanya niatan saja tapi sulit untuk melakukannya. Kesulitan utama dalam
usaha berhenti merokok adalah minimnya motivasi untuk berhenti. Kondisi itu
bisa ditanggulangi apabila seseorang yang ingin berhenti turut ambil bagian
dalam terapi yang melibatkan individu lain yang juga sedang berupaya
menghentikan kebiasaan itu. Adanya contoh konkrit
bisa menjadi pendorong atau pembangkit motivasi seseorang untuk berhenti
merkok.
Dalam suatu
terapi kelompok di Klinik Stop Rokok, Rumah Sakit Sahid Sahirman, Sudirman,
Jakarta, diagendakan materi berbagi pengalaman dan cerita individu yang tengah
berusaha berhenti merokok. Disini dihadirkan seseorang sebagai contoh konkrit
yang berhasil berhenti merokok kemudian menceritakan pengalamannya selama
menjalani proses berhenti merokok. Pengalaman dan cerita itu selanjutnya
menjadi bahasan dari para peserta (klien) dalam terapi kelompok. Beberapa
pembahasan yang dibahas oleh para peserta misalnya, “Apakah langkah yang
dilakukan sudah tepat atau belum? Lalu, langkah selanjutnya apa?” Biasanya,
solusinya muncul sendiri dalam pemikiran individu yang bersangkutan. Tugas
psikolog disini adalah hanya mengarahkan dan memediasi. Sesekali psikolog boleh
memberikan solusi apabila ada semacam kompleksitas yang dialami individu.
Kompleksitas yang dimaksud adalah persoalan yang belum bisa ditemukan solusinya
oleh individu yang mengikuti terapi. Dalam terapi kelompok untuk kasus seperti
ini sangat membutuhkan komitmen yang kuat dari klien sendiri, sebab tidak mudah
bagi klien untuk mengikuti proses terapi kelompok dari awal sampai selesai.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar