Contoh
kasus
Ada
seorang mahasiswi mengira bahwa dia adalah seorang mahasiswa
yang pandal
dalam bersosialisasi atau bergaul dengan teman sebayanya, tetapi dia mulai sadar akan tingkah lakunya yang
berlawanan dengan fikirannya, karena ternyata dia tidak panadai bersosialisasi
dengan baik dan menyebebabkan dirinya tidak memiliki teman sama sekali. Pengalaman yang nyata ini menunjuk
pada suatu pertentangan dalam dirinya. Tapi jika dirinya mulai menyadari kesenjangan dan
mengakui hal yang bertentangan terhadap dirinya dan menghadapi keadaan dirinya
sebagaimana adanya. Kesadaran yang masih samar-samar akan kesenjangan itu akan
membawa perasaan kurang tenang dan cemas serta
mengangap dirinya sebagai orang yang tidak pantas. Mahasiswa ini siap untuk
menerima layanan konseling dan menjalani proses konseling untuk menutup jurang
pemisah antara dua kutub di dalam dirinya sendiri, serta akhirnya menemukan
dirinya kembali sebagai orang yang pantas.
Teknik – teknik terapinya
1. Konselor menciptakan suasana komunikasi antar pribadi yang
merealisasikan segala kondisi. Disini konselor harus biasa membuat
suasana pembicaraan dengan klien yang bias membuat arah pembicaraan menjadi
terealisasikan atau terpenuhi maksud akan pembicaraan tentnag masalahnya.
2. Konselor menjadi
seorang pendengar yang sabar dan peka serta dapat meyakinkan klien bahwa dia
diterima dan dipahami, Disini konselor bertujuan untuk menggali
masalah tentang mahasiwa itu kenpa biasa terjadi kemudian mendengarkan semua curahan hatinya dan harus
dengan peka terhadap setiap kata apa yang dia sampaikan agar dia merasa bahwa
dia didengar dengan baik dan merasa diterima dan dipahami. Maka klien akan merasa
bahwa dia tidak sendiri dan masih ada orang yang mau mendengarkan dirinya dan
membuat dia akan berterus terang tenntang masalahnya.
3. Konselor memungkinkan klien
untuk mengungkapkan seluruh perasaannya secara jujur, lebih memahami diri
sendiri, dan mengembangkan suatu tujuan perubahan dalam diri sendiri dan
perilakunya. Disini
setah teknik kedua diberikan klien akaan mengungkapkan masalahnya kemudian
didorong agar lebih memahami dirinya sendiri dan berusaha bahwa dirinya bias merubah
perilakunya sendiri.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar